Berawal dari sebuah hinaan, ejekan, cacian dari seorang pecundang
Diposting oleh Yatna Supriyatna di 10.19
Sebuah cerita kehidupan yang menarik
Sulit bagi setiap orang yang dirasa masih memiliki akal pikiran yang sehat ketika dia telah menerima hinaan dari orang lain, bahkan ejekan dan cacian itu dilontarkan kepada kita. Sebuah cerita yang melekat pada diri seseorang yang tidak pernah bisa dilupakan dalam hidupnya karena boleh dikatakan ini adalah sebuah realita hidup yang pahit yang pernah dialami.
Sebuah niat baik seseorang tak selamanya mendapatkan sesuatu yang baik dalam menjalani prosesnya, namun disinilah sebuah motivasi dibutuhkan sebagai penguat jati diri. Terkadang dalam hidup manusia sering menjumpai sifat labil, tidak konsekuen, tidak mempunyai pendirian dan hilanglah jati diri seseorang itu.
Wanita, ya... dia sosok yang paling bisa membawa kita bisa melakukan apa saja karena wanita bisa mempengaruhi logika seorang laki-laki dikala hati dan pikirannya gelap dengan rasa ingin memiliki. Maaf, dalam tanda kutif tidak semua seperti demikian. Lalu siapa wanita itu??. Ketika sebuah ikrar yang diucapkan ketika disaksikan kerabat bahkan Sang Pencipta sekalipun tidak bisa membuka sebuah hati orang yang memiliki sifat keras, karena mungkin merasa Akulah yang paling Ok,
Wanita, ya... dia sosok yang paling bisa membawa kita bisa melakukan apa saja karena wanita bisa mempengaruhi logika seorang laki-laki dikala hati dan pikirannya gelap dengan rasa ingin memiliki. Maaf, dalam tanda kutif tidak semua seperti demikian. Lalu siapa wanita itu??. Ketika sebuah ikrar yang diucapkan ketika disaksikan kerabat bahkan Sang Pencipta sekalipun tidak bisa membuka sebuah hati orang yang memiliki sifat keras, karena mungkin merasa Akulah yang paling Ok,
Harus memiliki sifat tangguh
Setiap menghadapi kesulitan hidup, baik itu ketika kita terjatuh, terpuruk, ataupun kesulitan ekonomi, hal yang perlu ada dalam diri adalah berpikir dan menganggap itu adalah hal ujian dari sang Pencipta.
Kamu bukan siapa-sapa, belum apa apa sudah berani bilang mau tanggung jawab...!!"
Kau hanya seorang anak petani, kau hanya seorang anak pengrajin, tak pantas kau..! Malu aku mengakuinya apalagi untuk mengenalkan kau,".
Kau hanya seorang anak petani, kau hanya seorang anak pengrajin, tak pantas kau..! Malu aku mengakuinya apalagi untuk mengenalkan kau,".
Berawal dari hal itu, yakinlah bahwa mesti mempunyai sifat optimis, karena sifat itu akan menentukan arah kehidupanku, "We must go on".
Apakah Anda punya informasi menarik?? Kirim email
0 Comments:
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
