Motivasi Diri

Motivasi diri dalam kehidupan seseorang yang patut untuk direnungkan
Dalam kehidupan sehari-hari, mungkin mengesalkan juga ketika kita menghadapi suatu konflik dengan keluarga atau kerabat untuk berharap banyak diri kita dipahami. Faktanya, kita hanya akan terus merasa tidak bahagia & selalu marah. Emosi menjadi tidak tertahankan dan meletup-letup bagai aktivitas gunung berapi yang sedang kritis.


Mungkin ini sebuah indikasi bahwa ”misi” dalam diri ini telah rapuh. Padahal, ”misi” inilah yang membuat kita ingin memulai mencoba memahami orang lain daripada menghabiskan pikiran & perasaan untuk berharap dipahami orang lain.

Ternyata memang di sinilah letak rasa ”bahagia” yg sesungguhnya ketika kita berjalan di dunia ini bersama misi itu. Kebahagiaan akan terasa ketika kita ”memberi”. Kebahagiaan tidak akan terasa ketika pikiran kita diisi dengan sikap ”berharap diberi” yang terlalu berlebihan. Dan semua sikap itu hanya akan ada ketika ”misi” itu tergambar jelas dalam pikiran dan terisi dalam hati. Apapun respon/tanggapan orang lain nantinya, positif atau negatif, itu tidak akan menggoyahkan keteguhan keyakinan dan menghilangkan manisnya hidup dengan ”misi” itu.

Lalu apakah sebenaranya ”misi” itu dan seberpa pentingkah ia?

”Misi” itu datang dari perenungan yang jernih yang menghasilkan pemahaman yang mendalam tentang arti dari hidup ini. Pemahaman itu nantinya akan menunjukkan kepada kita, apa tujuan hidup ini. Tujuan hidup itu nantinya akan mengarahkan kepada kita, bagaimana seharusnya kita hidup. Oleh karena itu, kita bisa mengambil pelajaran bahwa orang yang tidak mempunyai konsep yang jelas tentang bagaimana hidup ini harus dijalankan dan bagaimana segala problematika dalam hidup ini seharusnya dipecahkan (menyangkut pedoman mutlak apa yang harus dipegang di dunia yang rapuh dan selalu berubah ini), itu menunjukkan bahwa dia tidak bisa menggambarkan dengan jelas sejelas-jelasnya tentang apa tujuan hidupnya. Ketika orang itu tidak bisa menggambarkan dengan jelas apa tujuan akhir hidupnya itu, maka itu menunjukkan bahwa dia tidak mengetahui dengan pemahaman yang jernih tentang arti dari keberadaannya di kehidupan yang nisbi ini.

Pemahaman ini didasarkan pada perenungan kita tentang kehidupan, alam semesta tempat kita tinggal, dan perenungan tentang jati diri kita sendiri sebagai manusia dan dihubungkan dengan perenungan tentang apa yang terjadi sebelum kita dilahirkan dan apa yang akan terjadi setelah kita meninggalkan kehidupan ini yang nantinya akan membawa pada kesimpulan bahwa Tuhan itu ada, Tuhan itu Esa, Tuhan mengutus utusannya untuk menjadi model manusia panutan, dan Tuhan menurunkan pedoman hidup yang memiliki kebenaran mutlak untuk mengatur hidup ini.

Apa arti kehidupan manusia itu sebenarnya

Apakah Anda punya informasi menarik?? Kirim email



0 Comments:

Post a Comment



Bisnis Adsense